Pelangi
terbentuk karena pembiasan sinar matahari oleh tetesan air yang ada di
atmosfir. Ketika sinar matahari melalui tetesan air, cahaya tersebut
dibengkokkan sedemikian rupa sehingga membuat warna-warna yang ada pada
cahaya tersebut terpisah. Tiap warna dibelokkan pada sudut yang berbeda,
dan warna merah adalah warna yang paling terakhir dibengkokkan,
sedangkan ungu adalah yang paling pertama.
Pelangi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah lengkungan warna spektrum di langit sebagai akibat adanya
pembiasan sinar matahari oleh titik hujan atau embun. Semua warna yang
dihasilkan oleh pelangi berawal dari cahaya matahari. Matahari itu
sendiri memiliki beberapa warna yang disebut polikromatik. Cahaya yang
dapat ditangkap jelas oleh mata manusia hanya ada tujuh warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu (mejikuhibiniu). Nah ke tujuh cahaya inilah yang di kenal sebagai cahaya tampak.
Pernah ada seseorang yang bertanya,
mengapa warna merah letaknya selalu diatas sedangkan ungu letaknya di
bawah pada pelangi? Ternyata, ini disebabkan karena cahaya merah pada pelangi
adalah spektrum cahaya yang memiliki panjang gelombang paling panjang
atau memiliki frekuensi paling rendah ketimbang spektrum cahaya lainnya
pada pelangi. Sehingga pada pelangi warna merah selalu berada diatas
dan sebaliknya warna ungu selalu di bawah hal ini tidak lain karena
panjang gelombang pada cahaya ungu rendah atau memiliki frekuensi paling
tinggi.
Keunikan pelangi
adalah hanya dapat dilihat sesaat setelah hujan dan disertai cahaya
matahari, biasanya terjadi di pagi maupun sore hari saat sudut antara
matahari dan bumi masih rendah. Posisi pengamat juga menentukan
ternyata, yaitu jika diantara hujan dan sinar matahari, dan sinar
matahari berada di belakang si pengamat. Sehingga terjadi garis lurus
antara matahari, pengamat, dan busur pelangi. Akibatnya terbentuklah pelangi dari hasil pembiasan dan posisi pengamat tadi
0 komentar:
Posting Komentar